Source text in English — View comments about this source text » | Translation by Ano Jumisa (#14672) |
Sunday Mornin' Comin' Down Well, I woke up Sunday morning With no way to hold my head that didn't hurt. And the beer I had for breakfast wasn't bad, So I had one more for dessert. Then I fumbled in my closet through my clothes And found my cleanest dirty shirt. Then I washed my face and combed my hair And stumbled down the stairs to meet the day. I'd smoked my mind the night before With cigarettes and songs I'd been picking. But I lit my first and watched a small kid Playing with a can that he was kicking. Then I walked across the street And caught the Sunday smell of someone's frying chicken. And Lord, it took me back to something that I'd lost Somewhere, somehow along the way. On a Sunday morning sidewalk, I'm wishing, Lord, that I was stoned. 'Cause there's something in a Sunday That makes a body feel alone. And there's nothing short a' dying That's half as lonesome as the sound Of the sleeping city sidewalk And Sunday morning coming down. In the park I saw a daddy With a laughing little girl that he was swinging. And I stopped beside a Sunday school And listened to the songs they were singing. Then I headed down the street, And somewhere far away a lonely bell was ringing, And it echoed through the canyon Like the disappearing dreams of yesterday. On a Sunday morning sidewalk, I'm wishing, Lord, that I was stoned. 'Cause there's something in a Sunday That makes a body feel alone. And there's nothing short a' dying That's half as lonesome as the sound Of the sleeping city sidewalk And Sunday morning coming down. | Pagi Minggu Pun Berlabuh Ah, kuterbangun di pagi minggu Termangu seraya mencengkeram kepalaku yang tak mandam. Bir yang kuteguk 'tuk sarapan terasa nikmat, Kuteguk lagi sebagai pencuci mulut. Lalu kujamah baju-baju dalam lemariku Dan kutemukan sebuah kemeja lusuh nan paling rapi. Lantas kucuci muka dan kusisir rambutku, Kuberjalan sempoyongan, meniti tangga 'tuk menyongsong hari. Semalam kubius batinku Dengan cerutu dan lagu yang kulantunkan. Saat kusulut batang pertama, kulihat sesosok anak kecil Tengah bermain dengan sebuah kaleng yang ia sepak. Lalu kumelangkah menyeberangi jalan, Kucium aroma khas minggu dari seseorang yang tengah merendang ayam. Ya Tuhan, kuterkenang akan suatu hal yang telah sirna Dari suatu tempat, di sepanjang jalan, entah bagaimana caranya. Di sepanjang pinggiran jalan di pagi minggu, Andai saja aku sebongkah batu, hasratku. Sebab ada sesuatu yang membuatku hampa Tatkala minggu menyapa. Tak lain dan tak bukan hanya kesunyian Yang datang sehening riuh sepi Pinggiran jalan kota mati Dan pagi minggu pun berlabuh Di taman kusaksikan seorang ayah Tengah membuai gadis kecilnya yang tertawa bahagia. Kuterhenti di samping sebuah sekolah minggu, Kuterbuai akan lantunan lagu yang mereka senandungkan. Lalu kumelintas menyusuri jalan. Dari kejauhan terdengar denting lonceng yang terkucil Nan bergema menembus ngarai Bak mimpi hari kemarin yang telah pupus. |